Profil Desa Pangebatan
Ketahui informasi secara rinci Desa Pangebatan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pangebatan, Karanglewas, Banyumas. Menyoroti potensi wisata Curug Pangebatan, progres pembangunan jalan tembus, basis ekonomi agraris gula kelapa dan cengkeh, serta data lengkap demografi dan sosial masyarakat.
-
Destinasi Wisata Alam Potensial
Memiliki Curug Pangebatan sebagai daya tarik utama yang sedang dikembangkan untuk menjadi salah satu objek wisata alam andalan di wilayah barat Kabupaten Banyumas.
-
Pembangunan Infrastruktur Strategis
Proyek pembangunan jalan tembus Pangebatan-Cilongok menjadi program vital yang bertujuan membuka akses, meningkatkan konektivitas, dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal.
-
Basis Ekonomi Agraris Perkebunan
Perekonomian masyarakat secara dominan ditopang oleh sektor pertanian dan perkebunan, dengan komoditas unggulan seperti kelapa (diolah menjadi gula kelapa) dan cengkeh.

Terletak di kawasan perbukitan sebelah barat Kabupaten Banyumas, Desa Pangebatan di Kecamatan Karanglewas merupakan sebuah potret wilayah agraris yang tengah mengalami transformasi signifikan. Dikenal luas sebagai rumah bagi keindahan alam Curug Pangebatan, desa ini sedang berada di titik persimpangan antara tradisi pertanian yang mengakar kuat dan visi pembangunan modern. Momentum ini dipicu oleh proyek infrastruktur strategis berupa pembangunan jalan tembus yang akan membuka isolasi wilayah dan menghubungkannya dengan kecamatan tetangga.
Desa Pangebatan bukan hanya sekadar entitas administratif, melainkan sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang hidup dari kekayaan alamnya. Topografi yang bergelombang dan lahan yang subur menjadikannya lumbung bagi komoditas perkebunan seperti kelapa dan cengkeh, yang menjadi tulang punggung ekonomi warga. Kini, dengan geliat pembangunan yang kian terasa, Pangebatan bersiap untuk mengoptimalkan potensinya, terutama di sektor pariwisata, seraya terus menjaga basis agrarisnya. Profil ini akan membedah secara komprehensif berbagai aspek yang membentuk Desa Pangebatan, dari kondisi geografis, potensi ekonomi, hingga dinamika pembangunan yang sedang berlangsung.
Geografi, Wilayah dan Kependudukan
Desa Pangebatan secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Letaknya berada di area perbukitan yang menjadi batas alami dengan Kecamatan Cilongok di sebelah barat. Secara geografis, kontur wilayahnya didominasi oleh perbukitan landai hingga curam, dengan lembah-lembah subur yang dimanfaatkan untuk persawahan. Kode pos yang berlaku untuk wilayah Desa Pangebatan ialah 53161.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, luas wilayah Desa Pangebatan tercatat sekitar 3,52 kilometer persegi atau 352 hektare. Wilayahnya yang cukup luas ini terdiri dari beberapa dusun atau grumbul yang tersebar mengikuti kontur lahan.
Dari aspek demografi, jumlah penduduk Desa Pangebatan ialah sekitar 6.115 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayahnya, maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.737 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini menunjukkan karakteristik permukiman yang tidak sepadat desa-desa di dataran rendah, dengan sebaran penduduk yang lebih merata antara area permukiman dan lahan perkebunan. Komposisi penduduk yang mayoritas berada di usia produktif menjadi modal utama dalam menggerakkan roda perekonomian dan pembangunan desa.
Pemerintahan Desa dan Pelayanan Masyarakat
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Pangebatan dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang berkantor di Balai Desa Pangebatan. Lembaga ini bertanggung jawab atas administrasi kependudukan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik dan non-fisik, serta pemberdayaan masyarakat. Keterbukaan informasi dan partisipasi warga dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) menjadi kunci dalam menentukan arah kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Di bidang pendidikan, Desa Pangebatan memiliki fasilitas pendidikan dasar yang memadai untuk warganya. Terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) Negeri yang tersebar di beberapa titik strategis untuk memastikan anak-anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan dengan mudah tanpa harus menempuh jarak yang terlalu jauh.
Untuk layanan kesehatan dasar, masyarakat dapat mengaksesnya melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau melalui bidan desa. Fasilitas ini menyediakan layanan esensial seperti pemeriksaan kesehatan rutin, program kesehatan ibu dan anak (KIA), imunisasi, serta penanganan pertama untuk penyakit umum. Untuk kebutuhan medis yang lebih lanjut, warga biasanya merujuk ke Puskesmas Karanglewas atau fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di Purwokerto.
Potensi Inti: Wisata Alam Curug Pangebatan
Daya tarik utama dan potensi paling menonjol dari Desa Pangebatan yaitu keberadaan Curug Pangebatan. Air terjun ini menjadi magnet wisata alam yang mulai banyak dikenal oleh masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Terletak di tengah lingkungan yang masih asri dan hijau, curug ini menawarkan panorama alam yang menenangkan. Keunikan dari Curug Pangebatan ialah aliran airnya yang tidak terlalu deras dan kolam alami di bawahnya yang relatif aman untuk digunakan bermain air, menjadikannya destinasi yang ramah bagi keluarga.
Pengelolaan objek wisata ini saat ini masih dilakukan secara swadaya oleh kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) setempat. Mereka berupaya menyediakan fasilitas dasar seperti area parkir, warung-warung kecil, dan menjaga kebersihan lingkungan. Keberadaan curug ini telah memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga sekitar melalui penjualan makanan dan minuman serta jasa parkir. Dengan adanya proyek jalan tembus yang akan mempermudah akses, potensi Curug Pangebatan untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan daerah semakin terbuka lebar. Pengembangan lebih lanjut yang terencana, seperti penambahan fasilitas penunjang dan promosi yang masif, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan.
Urat Nadi Ekonomi: Pertanian Perkebunan dan UMKM Lokal
Perekonomian Desa Pangebatan sangat bergantung pada sektor agraris, yang disesuaikan dengan kondisi topografi perbukitan. Berbeda dengan desa di dataran rendah, sektor perkebunan memegang peranan yang lebih dominan dibandingkan persawahan.
Pertanian dan Perkebunan sebagai Penopang Utama
Komoditas utama yang menjadi andalan petani di Pangebatan ialah kelapa dan cengkeh. Pohon kelapa tumbuh subur di hampir seluruh wilayah desa. Hasilnya tidak hanya dijual dalam bentuk buah kelapa, tetapi sebagian besar diolah menjadi gula kelapa (gula merah). Profesi sebagai penderes (penyadap nira kelapa) dan pengrajin gula kelapa merupakan mata pencaharian yang telah digeluti secara turun-temurun. Gula kelapa dari Pangebatan dikenal memiliki kualitas yang baik dan dipasarkan ke berbagai pasar tradisional di Banyumas.
Selain kelapa, cengkeh juga menjadi komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi. Saat musim panen tiba, cengkeh menjadi sumber pendapatan musiman yang signifikan bagi para petani. Di area lembah yang lebih datar, masyarakat menanam padi di sawah tadah hujan yang mengandalkan curah hujan sebagai sumber pengairannya.
UMKM Turunan Sektor Agraris
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Pangebatan sebagian besar merupakan turunan langsung dari hasil pertanian dan perkebunan. Industri rumahan pengolahan gula kelapa menjadi aktivitas UMKM yang paling dominan. Selain itu, terdapat juga usaha-usaha skala kecil lainnya seperti warung kelontong, bengkel, dan usaha kuliner yang melayani kebutuhan sehari-hari warga serta pengunjung Curug Pangebatan.
Proyek Vital: Jalan Tembus Pangebatan-Cilongok
Salah satu program pembangunan yang paling transformatif bagi Desa Pangebatan ialah proyek pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Desa Pangebatan (Kecamatan Karanglewas) dengan Desa Panembangan (Kecamatan Cilongok). Proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyumas ini dirancang untuk membuka koridor ekonomi baru di wilayah barat Banyumas.
Sebelumnya, akses antara kedua wilayah ini sangat terbatas dan harus memutar melalui jalur utama yang jaraknya jauh lebih panjang. Pembangunan jalan ini memiliki dampak multifaset:
- Membuka IsolasiSecara signifikan mengurangi waktu tempuh dan mempermudah mobilitas warga Pangebatan menuju Cilongok dan sebaliknya.
- Mendorong EkonomiMemperlancar distribusi hasil bumi seperti gula kelapa dan cengkeh ke pasar yang lebih luas.
- Mendongkrak PariwisataMempermudah akses wisatawan dari arah Cilongok dan sekitarnya untuk menuju Curug Pangebatan.
Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam pemerataan pembangunan dan diharapkan menjadi pengungkit utama bagi kemajuan Desa Pangebatan di masa mendatang.
Arah Pembangunan Menuju Desa Wisata yang Mandiri
Desa Pangebatan kini berada pada momentum yang sangat krusial. Perpaduan antara aset alam yang mempesona berupa Curug Pangebatan dan terobosan infrastruktur strategis melalui jalan tembus menciptakan fondasi yang kokoh untuk sebuah lompatan kemajuan. Desa ini tidak lagi hanya mengandalkan ekonomi agraris tradisional, tetapi mulai membuka diri untuk menjadi destinasi wisata yang diperhitungkan.
Tantangan ke depan ialah bagaimana mengelola transisi ini secara bijaksana. Diperlukan sinergi antara pemerintah desa, Pokdarwis, dan seluruh elemen masyarakat untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, yaitu pariwisata yang mampu memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak kelestarian alam dan kearifan lokal. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang baik, Desa Pangebatan memiliki peluang emas untuk bertransformasi dari desa agraris menjadi desa wisata yang maju, mandiri, dan sejahtera.